Ponsel kelas high-end memang harga second hand-nya, biasanya cukup jauh dibanding harga baru perbedaannya. Apalagi seri-seri yang mahal. Karena biasanya konsumen high-end akan memlih membeli ponsel baru saja kalau selisih harganya hanya sedikit.
Beberapa brand terkenal memang memang membuat smartphone high-endcukup atau bahkan sangat bagus, sehingga sanggup bertahan tetap bagus dan update walau sudah dikeluarkan 1-2 tahun lalu.
Membeli smartphone bekas atau second hand, harus benar-benar mengerti apakah kondisinya masih cukup baik. Apakah bekas diperbaiki, apakah ada cacat di dalamnya. Jika smartphone second hand masih dalam kondisi garansi resmi, itu lebih baik.
Kemudian buat riset kecil, membandingkan high-end yang second hand pilihan kita dengan smartphone baru yang levelnya lebih rendah tetapi kurang lebih sama harganya. Kalau hasilnya versi yang second handterpaut cukup jauh di spesifikasi, fitur dan kemampuannya, bahkan OS-nya masih up-to-date, go ahead,ambil saja yang second.
Tetapi kalau device yang baru, tetapi teknologi juga sudah lebih baru, ya lebih baik ambil yang baru. Karena dalam kurun waktu 1-2 tahun seringkali teknologi juga bisa sudah leap jauh. Dan sekarang untuk smartphone ber-OS Android sedang 'musim', smartphone berspesifikasi bagus, tetapi harga sangat bersahabat.
Jadi cara terbaik adalah melakukan dulu riset, melihat perbandingan, membaca review, kalau memungkinkan mendengarkan dengan budget kita.
Tag :
gadget
0 Komentar untuk "Tips Memilih Ponsel Mahal Tapi Bekas atau Murah Tapi Baru?"